Sabtu, 12 Mei 2012

the eccentric school

 Hari Hari biasa di eccentric school

Pagi itu,matahari bersinar cerah.aku sudah mengenakan seragam sekolah dan menjinjing buku buku pelajaran.hillary terlihat sedang sibuk merapikan rambutnya.seperti biasa ,dia tidak pernah mengikat rambut
emasnya itu.padahal, dia sudah ditegur beberapa kali oleh kepala asrama dan nona Kathrine untuk selalu mengikat rambut agar terlihat sedikit rapi.tapi,kelihatanyya dia tak pernah memedulikan semua itu."Ayolah,cepat Hillary!"terdengar melly berteriak kepada hillary sambil menarik tangannya. "sudahlah, jangan kau pedulikan ranbutmu itu,"tambahnya.hillary segera menyimpan sisirnyadengan rapi.nanti,jika kepala asrama memeriksa kerapian kamar asrama menara timur,kepala asrama akan memujinya bahwa hillary merupakan anak yang rajin.aku segera menuruni tangga.Tak berapa lama berjalan,aku bertemu dengan guru bahasa inggrisku, Ms Frida."Good morning,pat!"sapanya."Good morning,mom,"jawabku."Apakah kau tak melupakan tugas yang telah aku perintahkan seminggu yang lalu untuk kau bawa?"tanyanya."oh,tidak. Aku membawanya,"jawabku."Ya,sudah.kau memang anak yang rajin.Cepatlah masuk kelasmu.Nona Kathrine sudah menunggumu."untunglah,aku tida diberi pertanyaan yang bertubi tubi.pasti aku akan sulit menjawabnya satu per satu.Di kelas, Nona Kathrine sudah berada di dalam.Dia sedang sibuk mengoreksi pelajaran berhitung yang kami dikerjaka sekitar dua hari yang lalu.Isabel sudah berada di sebelah bangkuku.Dia sedang sibuk membaca.aku segera memasuki kelas,disusul melly di belakangku.kemudian,Hillary yang masih terus mengusap usap rambur."Hentikan merapikan rambutmu,Hillary!!!"bentak Nona Kathrine.Hillary menghentikan sikap konyolnya itu."Sudah berapa kali saya ingatkan! Siapa saja yang memasuki kelas Nona kathrine harus berpakaian rapi!!!"teriak Nona Kathrine."Dan kau sudah beberapa kali melanggar aturan itu.Sekarang,keluarlah.Rapikan dulu rambut emasmu itu.Jika ingin memasuki kelasku lagi.aku harus melihat terikat dengan rapi,"tambahnya.Hillary kecewa.Dia keluar kelas.Sedangkan kami semua menebak nebak dalam hati.Bagaimana wajah Hillary jika rambut emasnya itu dia ikat.Pastilah,dia akan ditertawakan oleh kami semua.Dan dia pasti akan melapor kepada ibunya.Lalu ibunya akan datang ke eccentric school hanya untuk memanjakan anak semata wayangnya itu.Di tengah tengah pelajaran berlangsung,pintu diketuk oleh seseorang."Masuk!"perintah Nona Kathrine.Gadis cilik berkepang dua memasuki ruang kelas sambil menundukkan kepala.Aku sedikit tidak mengenali perempuan itu.Tapi,aku yakin itu Hillary.Wajahnya beruba seketika.Dia terlihat lebih lucu dari biasanya.Kami semua menahan tawa.Sungguh,hari ini hari yang takkan pernah kulupakan seumur hidup.Hillary sigadis manja yang paling dibenci oleh teman teman ku itu,mengepang rambut emasnya.Nona Kathrine menhampiri Hiillary dengan tatapan heran."Siapa yang mengepang kedua rambutmu,Hillary?"tanyanya.Hillari membuat senyumnya semanis mungkin."Saya sendiri Nona Kathrine,"jawab Hillary dengan bangga."Oh,ya?"tanya Nona Kathrine tak percaya dengan apa yang dikatakan Hillary. "Kamu sebenarnya anak yang pintar,Hillary.Setiap aku melihat riasmu,pasti selalu tertata rapi.Pertahankanlah semua itu." "Terima kasih Nona.""Sekarang, kembalilah ke bangkumu.Dan kerjakan soal halaman 68,"kata Nona Kathrine."Pat!"panggil Isabel sambil menarik lenganku."Ya,"jawabku."Apakah kau percaya bahwa Hillary mengpang rambutnya sendiri?"tanyanya."Ya, aku percaya,"jawabku."Kenapa kau percaya?"  "Sudahlah,Isabel.Biarpun menurutmu Hillary merupakan anak yang manja,tak bisakah kau sedikit menghargai kata katanya.Walaupun aku tahu semua itu tak benar,"jawabku.Pelajaran pertama usai juga.Aku segera berlari ke ruang Nona katne, guru sejarah,untuk mendapatkan pelajaran tambahan."Bolehkah aku menemanimu, Pat?" tanya Isabel teman dekatku."Sudahlah, tak usah.Lebih baik,kau pergi ke ruang musik.Bukankah kau senang bermain alat musik?"tanyaku.Isabel kemudian pergi.Toktoktok ...Aku mengetuk pintu ruang Nona Katne."Masuk!"terdengar suara dari dalam.Aku membuka pintu dengan perlahan."Ternyata kau,Patricia.Kebetulan,aku sudah menyiapkan soal Sejarah untukmu,"kataNona Katne sambil mnyerahkan selembar kertas yang berisi soal soal Sejarah.Dengan teliti, aku mengerjakannya satu per satu."Apakah ada soal yang sulit, patricia?" tanya Nona Katne.'Oh, tidak.Mungkin jika ada, aku akan meminta bantuan mu, Nona Katne,"jawabku.Selesai makan malam, aku segera pergi ke Asrama menara timur bersama Isabel.Jarak antara ruang koridor tengah dan asrama menara timur tidak terlalu jauh.Hanya menaiki tangga yang berliku dua kali.kami semua tinggal di sekolah asrama Eccentric school.Jadi,semuanya serbaterbatas.Kami diberi tempat tidur yang berseprai putih.Batas tempat tidurku dan teman temanku hanya tirai.Sehingga, sebelum tidur,kami semua masih bisa bercengkerama dengan membuka tirai yang membatasi tempat tidur kami semua.Tengtengteng ...Lonceng tanda tidur sudah berbunyi.Aku segera membuka selimut.Sebentar lagi, kepala asrama akan datang.Jovita segera mematikan lampu, diganti dengan cahaya remang remang berwarna merah."Selamat tidur, Patricia,"kata Isabel."Selamat tidur, Isabel,"jawabku.Tak lama kemudian, kepala asrama datang.Setelah melihat muridnya satu per satu dengan membetulkan guling yang terjatuh dan selimut yang tidak menutupi badan,kepala asrama keluar dari asrama.kemudian,dia mengecek kamar kamar di Menara Timur lainnya.

Tidak ada komentar: