“Pengumuman! Pengumuman! Kabar duka dari raja ! Anak raja telah
Meninggal dunia pukul satu dini hari tadi. Mohon doanya agar
diterima di
Sisi Allah swt. Oleh karena itu, seluruh anak laki- laki
di panti asuhan negeri
ini diminta datang ke istana!” seru pengawal raja.
Seorang anak yang bernama Odi pun ikut pergi ke istana.
***
Di istana,seiap anak panti asuhan diberi seekor ikan di
dalam akua-
rium beserta makanannya.
“Lho? Untuk apa ini, baginda raja?” Tanya seorang anak
sopan.
“Kalian harus membesarkan ikan
ini. Siapa yang ikannya paling besar,
maka dia akan menjadi anakku! Oh,iya … kalian harus memberi makan
ikan ini hanya dengan makanan yang telah diberikan oleh pengawal! Satu
kali makan, hanya dengan satu sendok kecil yang telah disediakan. Dalam
satu hari,ikan itu makan dua kali. Kalian harus mengembalikan
ikan itu lusa
pukul enam pagi. Besok … ada pembagian vitamin khusus.
Kalian harus
mengambil vitamin
ikan ini di kerajaan pukul enam pagi.
Terima kasih, “
jelas raja panjang lebar.
***
Sepulang dari istana,Odi memberi makan ikan itu satu sendok saja,
sesuai titah raja. Lalu dia mandi, tidur siang, shalat
Zhuhur, mencuci pakaian,
dan memasak di dapur panti asuhan.
Halo teman2 Namaku Odi
|
mandi sore, shalat Ashar. Dua jam kemudian,dia shalat
Maghrib. Setelah
itu,dia makan malam, shalat isya, lalu tidur.
***
Keesokan harinya …
Pada pukul 05:00,Odi shalat shubuh,kemudian mandi.Pada pukul
06:00,dia pergi ke istana untuk mengambil vitamin. Kata
raja,vitamin itu
harus diberikan tiga kali sehari. Vitamin itu cukup
diteteskan saja ke dalam
air akuarium.
Odi pun meteskannya pagi hari. Lalu,dia melanjutkan
aktivitas harian
lainnya, seperti mencuci baju, memasak, shalat. Sorenya,dia menetes-
kan vitamin itu. Tapi … apa yang terjadi? Ikan itu mati dan
kulitnya
melepuh ! Siapa yang telah membuatnya mati?
Odi curiga kepada
pengawal raja.Dia menganggap, pengawal raja
mungkin keliru dalam memberikan vitamin itu. Tapi, dia
tetap berpikir po-
sitif. Mungkin Allah belum merestui jika dia akan menjadi
anak raja kelak
atau bahkan menjadi raja! pengganti raja? Mungkin dia nanti
menjadi
besar kepala. Mungkin juga, dia menjadi raja yang tidak
disukai rakyatnya
atau alasan lainnya. Sebenarnya, dia sedih dan kecewa. Apa
kata orang jika
dia memperlihatkan ikan yang mati dan kulitnya
melepuh? Dia semakin
kecewa.
***
Hari penentuan pemilihan anak raja pun tiba. Hari itu, Odi
bangun
pukul 05:00. Dia shalat shubuh dan berdoa kepada Allah
swt.agar menda-
patkan hasil terbaik.Dia segera sarapan. Setelah itu, dia
bergegas pergi
ke istana dengan membawa ikannya.
Sesampainya di istana, Odi dicemooh banyak orang karena ikannya
yang jelek. Semua anak membawa ikan yang bagus sekali dan
besar. Raja
Wah … pasti sulit untuk menentukan siapa yang akan menjadi
anak
Tapi rasanya, tidak mungkin untuk membesarkan ikan dalam
waktu
dua hari dan ikan itu
sangat besar, batin Odi.
“Raja datang! Harap bersiap – siap!” kata pengawal sambil
berteriak
lantang.
Tujuh puluh lima orang peserta “pencarian anak” berbaris berhadap-
hadapan. Mereka berbaris dalam dua saf. Bukannya berdecak
kagum, raja
malah bingung dan berbisik kepada salah seorang
pengawalnya.Tiba – tiba,
pengawalnya pun mengangguk. Anak – anak sama sekali tidak
mengerti
maksud raja tersebut.
Saat mendekati Odi, raja terlihat tersenyum dan bertanya
kepadanya.
“kenapa ikanmu terlihat melepuh dan mati?” Tanya raja
penasaaran.
“saat baru meneteskan vitamin yang kedua, tiba – tiba … ikan
saya mati.
Maafkan saya, Raja!” ucap Odi sedih.
Semua terdiam. Suasana begitu hening. Tiba – tiba …
“Hahaha … hahaha … “ Tawa raja meledak.
Semua anak tampak heran. Sebagian mengenyirkan dahi.
“inilah … anakku! Semua vitamin telah kuisi dengan serum yang
di-
buat oleh professor istana. Serum itu menyebabkan ikan ini
seperti mati dan
Melepuh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar